Terjebak latihan soal
Firman Syah Noor, Ketua Asosiasi Guru Matematika Indonesia, mengatakan, pembelajaran Matematika oleh guru dan siswa di sekolah saat ini terjebak pada pelatihan soal dengan cara menjawab cepat. Padahal, belajar Matematika itu bukan hanya menekankan pada hasil akhir. ”Proses berpikir sistematis, logis, dan terstruktur bisa terbangun dari pelajaran Matematika. Namun, untuk mengejar nilai UN, proses ini terabaikan,” ujarnya. Firman mengatakan, berdasarkan evaluasi sementara, kelompok soal yang diberikan kepada siswa berdasarkan kode, berbeda tingkat kesulitannya. Bisa jadi, siswa yang tak lulus itu mendapat kelompok soal yang sulit. ”Jika dulu, kode berbeda tetapi soal sama, cuma urutan nomornya yang dibedakan,” ujar Firman. Sementara itu, untuk jurusan IPS, paling banyak siswa tak lulus dalam pelajaran Sosiologi, yakni sebanyak 64.903 siswa. Menanggapi ini, Iwan Hermawan, anggota Presidium Asosiasi Pendidik Sosiologi, mengatakan, kenyataan tersebut mesti menjadi evaluasi bagi peningkatan kualifikasi profesional guru Sosiologi. ”Saat ini, banyak guru Sosiologi di SMA bukan berlatar belakang pendidikan Sosiologi sehingga bisa jadi cara penyampaiannya pada siswa kurang tepat,” ujarnya. Secara terpisah, sejumlah sekolah kini mulai bersiap-siap memberikan pelatihan dan pendampingan kepada siswanya yang akan mengikuti UN ulang pada 10-14 Mei mendatang. Di sejumlah kota, seperti Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Semarang, dan Magelang, pemberian pelajaran tambahan yang akan mengikuti UN ulang mulai dilaksanakan hari Rabu ini. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang Dany M Handarini mengatakan, selain diberikan pelatihan, siswa yang tak lulus juga harus diberikan motivasi oleh lingkungan terdekatnya. ”Guncangan psikologis jelas terjadi pada anak-anak yang tidak lulus UN, apalagi pada anak-anak yang biasanya berprestasi. Jika lingkungan sekitar tidak memberikan motivasi, anak bisa shock atau mogok,” ujar Dany. (ELN/LUK/EGI/IRE/ANO/RAZ/DIA/ WIE/HAN)
Sumber: Kompas
No comments:
Post a Comment