Sumber: Antara, Rabu, 27 Oktober 2010
Thursday, October 28, 2010
Unesa Buka Jurusan Bahasa Mandarin Untuk Jadi Guru
Friday, October 22, 2010
Pengubah Huruf Latin Menjadi Braille
KOMPAS.com - MLM for The Blind dirancang bagi penyandang tunanetra oleh para peneliti Universitas Bina Nusantara,
Lebih kentara
Membandingkan antara teks braille pada kertas dan huruf braille pada MLM for The Blind jelas berbeda. Pada MLM for The Blind jauh lebih kentara. Titik-titik simpul membentuk huruf braille pada MLM for The Blind menyembul pada panelnya. Sembulan titik-titiknya kuat menonjol sehingga mudah teraba. Panel khusus itu disebut braille display yang tersusun dari sel-sel braille dan idealnya berisi 40 sel huruf braille dalam satu deret. Namun, dengan 20 sel braille juga sudah mencukupi. Koordinator Laboratorium Hardware Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Nusantara Rico Wijaya menjelaskan, MLM for The Blind menggunakan sumber listrik baterai 6 kali 1,5 Volt. Tenaga listrik ini untuk menjalankan controller saat membaca data e-book (buku virtual atau buku digital). Data e-book disimpan ke dalam kartu memori tipe MMC atau SD dengan daya tampung maksimal 2 gigabit. ”Memori 2 megabit bisa menampung lebih dari 1.000 judul buku digital,” kata Wiedjaja. Controller menjadi komputer mikro bagi MLM for The Blind. Controller memiliki cip yang menyimpan mekanisme kerja komputer berukuran mini. Sebelum cip itu ditanam, dimasukkan terlebih dahulu peranti lunak penyulih huruf Latin menjadi huruf braille dengan salah satu bahasa pemrograman komputer, yaitu Bahasa C. Bahasa C, menurut Wiedjaja, tergolong paling populer. Dengan bahasa komputer ini disusun sistem perintah pengubahan huruf Latin menjadi huruf braille. Tingkat terendah Rico mengatakan, penggunaan huruf braille memiliki tingkatan. Setidaknya, dibagi menjadi tingkatan terendah (0), sedang (1), dan paling atas (2). ”Rancangan MLM for The Blind saat ini masih pada tingkatan terendah atau nol,” kata Rico.
Tingkat terendah itu dengan kemampuan mengeja kata dengan satu per satu huruf. Satu kata dengan empat huruf, misalnya, akan dieja menjadi empat huruf braille. Pada tingkatan berikutnya, penyulihan kata dengan suatu singkatan atau simbol tertentu. Satu kata dengan empat huruf, misalnya, dapat dinyatakan hanya dengan satu atau dua huruf braille saja. Seperti ketika orang menuliskan kata ”yang”, bisa cukup ditulis dengan ”yg”. Pada tingkatan berikutnya, memungkinkan kata-kata kunci dapat disulih ke dalam huruf braille lebih singkat. ”Pengembangan itu membantu untuk membaca cepat dengan huruf braille,” kata Rico. Rico mengatakan, pembuatan MLM for The Blind skala laboratorium sekarang ini masih relatif mahal. Harga paling mahal pada komponen sel braille. Menurut Rico, satu sel braille mencapai Rp 700.000. Padahal, untuk satu perangkat MLM for The Blind dibutuhkan antara 20 dan 40 sel braille. Komponen lain berupa sistem controller dan kartu memori. Hitungan biaya untuk membuat satu MLM for The Blind antara Rp 25 juta dan Rp 30 juta. Menurut Wiedjaja, jika diproduksi secara massal, seharusnya jauh lebih murah. Pemerintah pun sudah mendorong melalui pemberian insentif untuk pengurusan paten sehingga diharapkan industri mau meliriknya. ”Sekarang baru diajukan perolehan patennya. Diambil tipe hak paten sederhana karena temuan teknologi ini merupakan perakitan komponen-komponen yang telah ada di pasaran,” kata Wiedjaja. Sumbangan karya para peneliti di Universitas Bina Nusantara ini memiliki kontribusi besar bagi para penyandang tunanetra. Inovasi teknologi yang jelas-jelas dibutuhkan ini menjadi ujian baru bagi industri untuk berani memproduksinya secara massal.
Sumber: Kompas.com, 22-10-2010
Wednesday, October 20, 2010
Mereka yang Dibutuhkan Negeri Ini...
Ketika tahu untuk mencapai Halmahera Selatan butuh waktu delapan jam menggunakan kapal laut dari
Generasi pilihan
Menjadi guru sekolah dasar di daerah terpencil atau menjadi Pengajar Muda merupakan program dari ”Indonesia Mengajar” yang digagas Anies Baswedan yang juga Rektor Universitas Paramadina, Jakarta. Ide dasarnya, masih banyak sekolah dasar di daerah terpencil yang dibimbing guru-guru kualitasnya tidak sesuai dengan standar. ”Jika kondisi ini terus dibiarkan,
Agar tidak kaget saat ditempatkan di daerah terisolasi, para Pengajar Muda diberikan pelatihan selama tujuh minggu, termasuk cara mengajar, kurikulum pengajaran, ekstrakurikuler, sampai menjaga kesehatan di daerah terpencil. Saat pelatihan di asrama, listrik pun dimatikan setelah pukul 22.00 dan telepon seluler disimpan panitia. ”Pelatihan ini sebagai persiapan agar tidak kaget ketika bertugas di tempat yang sesungguhnya,” kata Mutia Hapsari, lulusan Antropologi Universitas
Sumber: Kompas.com, Kamis, 21 Oktober 2010
Tuesday, October 19, 2010
Kemdiknas Belum Buat Keputusan Terkait UN 2011
Sementara itu terkait dengan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010, Mendiknas meminta perguruan tinggi negeri (PTN) tetap mandiri dalam keuangan. Namun demikian, perguruan tinggi negeri diminta tidak mengandalkan perolehan dana dari biaya kuliah mahasiswa. Ia menyatakan, pemerintah akan mengembangkan cara baru dalam memberikan bantuan ke PTN. Kampus didorong untuk menekan pendapatan dari uang kuliah mahasiswa. "Kampus yang bisa mendapatkan pemasukan yang tinggi dengan memanfaatkan riset, misalnya, akan mendapat insentif dari APBN. Dengan demikian, sumber dana PTN itu mestinya dari usaha kampus, seperti memanfaatkan riset dan dana dari pemerintah. Di bagian lain, Mendiknas menjelaskan sejumlah program Kemdiknas yang sudah melampaui target adalah penyediaan internet bagi 17.500 sekolah di seluruh
Pada satuan sekolah menengah pertama (SMP), dari jumlah 12,69 juta siswa, 1,9 persen putus sekolah, dan 30,1 persen di antaranya tidak dapat melanjutkan ke tingkat sekolah menengah atas (SMA). Pada tingkat SMA, jumlah siswa putus sekolah mencapai 4,6 persen dari total 9,11 juta siswa. Pada tingkat SMA juga terjadi jumlah siswa yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (PT) sangat tinggi, yaitu sebanyak 59,8 persen. Sementara, saat ini tercatat 4,66 juta mahasiswa. Dari jumlah ini, 6,31 persennya merupakan mahasiswa dari kalangan ekonomi miskin. "Data ini menunjukkan, sampai saat ini pameo `orang miskin dilarang sekolah`, memang benar-benar terjadi. Karena itu, pemerintah harus menjemput bola, mencari para siswa yang tidak bisa melanjutkan sekolah untuk diberi bantuan, katanya. Pemerintah tidak membiarkan anak-anak miskin berjuang sendirian, tetapi harus ada afirmasi dan campur tangan pemerintah, antara lain melalui berbagai skema beasiswa bidik misi dan bantuan operasional sekolah (BOS), tambahnya. (Z003/K004)
Sumber: Antara, Selasa, 19 Oktober 2010
Tuesday, October 5, 2010
Guru adalah Agen Perdamaian
Pengamat pendidikan HAR Tilaar mengatakan, gesekan-gesekan sosial sering terjadi sebagai konsekuensi masyarakat
Pendidikan damai
Seperti di Sulawesi Tengah dan Maluku, guru-guru yang difasilitasi World Vision Indonesia melalui Wahana Visi Indonesia (WVI) mengembangkan pendidikan damai yang dinamakan pendidikan harmoni. ”Pendidikan harmoni merujuk dari pendidikan damai. Kami ingin memastikan nilai-nilai perdamaian, kemanusiaan, hak asasi manusia, multikulturalisme, dan perlindungan anak terintegrasi dalam kurikulum SD,” kata Frida Siregar, staf WVI untuk Pendidikan Damai Wilayah Sulawesi dan Maluku. Pendidikan harmoni lahir dari semangat penyatuan dalam keberagaman. Kompetensi nilai harmoni yang dikembangkan adalah harmoni diri (tanggung jawab, keyakinan pada ajaran agama, kepercayaan); harmoni sesama (penghargaan, kejujuran, kepedulian); serta harmoni alam (ramah lingkungan, melindungi, kewarganegaraan). Menurut Frida, dari hasil penelitian awal WVI di Palu dan Poso tahun 2009 ditemukan bahwa pemahaman akan perbedaan suku dan agama yang ada di masyarakat masih lemah. Masih ditemukan anak dengan agresivitas tinggi, rasa dendam, dan enggan berinteraksi dengan teman yang berbeda agama. Di Palu, 35 persen anak menyatakan tidak mau berteman dengan mereka yang berbeda agama dan 14,2 persen tidak tahu. Di Poso, 10,8 persen anak tidak mau berteman dan 15 persen tidak tahu.
Sumber: Kompas.com, 06-10-2010
Friday, August 27, 2010
Sunday, July 25, 2010
SMK 1 Cimahi Ciptakan 'Software' Edukasi
Software yang diberi nama "Siedun", atau kepanjangan dari Sistem Edukasi Nasional, itu berisikan konten-konten pendidikan mulai materi pelajaran, chatting dengan pengajar, hingga soal-soal ujian yang bisa dikerjakan secara online.
"Siedun ini software edukasi yang ingin kita terapkan ke versi mobile maupun website. Jadi, murid bisa mengakses materi pelajaran atau ujian di mana pun dia mau," kata M Saepul selaku Java Developer Siedun kepada Kompas.com, di Gelaran Inaicta 2010, JCC Senayan,
Saepul merupakan salah satu dari
"Ide awalnya kita ingin buat sesuatu tentang konten edukasi. Kita ingin berbagi resource materi pelajaran, tapi juga harus ada versi mobile-nya supaya bisa diakses di mana saja," katanya.
Namun, meski masih dalam tahap pengembangan, Saepul optimistis Siedun bisa dikembangkan secara maksimal menjadi lebih fungsional. "Pengembangannya tinggal tergantung kepada pemakainya. Bisa diisi materi-materi yang sesuai kebutuhan murid-murid," kata siswa jurusan Rekayasa Perangkat Lunak ini.
Nantinya, dalam pengembangan lanjutan, Siedun bahkan bisa terhubung dengan situs-situs jejaring sosial macam Facebook. "Kalau yang paling sulit itu sebenarnya di konsep, karena gimana caranya supaya enak dibaca, supaya bisa upload secara mobile, dan enggak cuma familiar buat murid, tapi juga buat guru," tutur remaja berkacamata ini.
Di ajang Inaicta 2010, ia berharap software kreasinya ini bisa dimanfaatkan seluas-luasnya untuk pengembangan pendidikan anak-anak
"Kami ingin supaya bisa dikembangin lebih sempurna lagi dan bisa digunakan di masyarakat secara luas. Kalau semua siswa bisa pakai Siedun,
Sumber : kompas.com
Thursday, July 22, 2010
Akreditasi Dorong Peningkatan Mutu Pendidikan
Akreditasi ini mengacu pada 8 standar nasional pendidikan (SNP) yakni standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar tenaga pendidik, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.
Adapun kriteria sekolah/madrasah yang dinyatakan terakreditasi setelah memenuhi persyaratan. Persyaratan tersebut yakni memperoleh nilai skreditasi sekurang-kurangnya 56, tidak lebih dari dua nilai komponen akreditasi skala ratusan kurang dari 56, dan tidak ada nilai komponen akreditasi skala ratusan kurang dari 40.
Dalam pemeringkatan hasil akreditasi sekolah/madrasah dapat dilakukan yakni untuk peringkat akreditasi A (sangat baik), jika memperoleh nilai akhir (NA) sebesar 86 sampai dengan 100 atau 86?NA?100; untuk peringkat akreditasi B (baik), jika memperoleh nilai akhir (NA) akreditasi sebesar 71 sampai dengan 85 atau 71?NA?85; sedangkan untuk peringkat akreditasi C (cukup baik), jika memperoleh nilai akhir (NA) akreditasi sebesar 56 sampai dengan 70 atau 56?NA?70.
"Gunanya akreditasi adalah mendorong peningkatan mutu pendidikan, karena ini merupakan potret kelayakan sebuah program atau sistem pendidikan sesuai dengan standar yang kita tetapkan," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan), Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Mansyur Ramli, saat membuka Seminar Hasil Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah pada 13 Juli, di Hotel Santika, Jakarta. Seminar berlangsung selama dua hari. (nasrul)
Sumber : http://www.kemdiknas.go.id
Presiden Besok Canangkan Gerakan Nasional Sayang Anak
Menurut Ketua Umum Panitia HAN, Hamid Muhammad, pencanangan gerakan tersebut untuk meningkatkan kesadaran orang tua secara nasional, tentang pentingnya mempersiapkan sebaik-baiknya masa depan anak dengan memberikan pendidikan, pengasuhan, perlindungan, perawatan kesehatan dan pemenuhan gizi anak.
"Dengan layanan secara memadai dan proporsional, diharapkan dapat memunculkan generasi baru yang cerdas, jujur, santun, berakhlak mulia, beretos kerja tinggi, mampu berkompetisi serta sehat jasmani dan rohani," kata Hamid Muhammad.
Adapun makna sayang anak adalah menghilangkan dan menghentikan berbagai bentuk kekerasan, dan diskriminasi terhadap anak. Hamid yang juga Direktur Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal ini, berharap tindakan orang tua yang cenderung otoriter, memukul, mengancam, membatasi kreativitas dan kebebasan konstruksi anak dengan dalih sayang kepada anak, tidak terjadi lagi.
Dalam acara puncak Hari Anak Nasional itu, selain pencanangan gerakan, juga akan diberikan penghargaan kepada anak-anak yang berprestasi, masyarakat/tokoh yang peduli terhadap anak, lembaga pendidikan anak usia dini dan mitra PAUD berprestasi. Juga ada deklarasi Suara Anak Indonesia sebagai hasil dari Kongres Anak Indonesia, yang dilaksanakan pada 21 Juli di Bangka Belitung. Ada pula atraksi melukis massal oleh 6.600 anak di sekitar miniatur Pulau Nusantara Taman Mini Indonesia Indah. Atraksi melukis ini akan masuk dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). (SET)
Sumber : http://www.kemdiknas.go.id
Thursday, July 8, 2010
Daya Tampung PTN Tak Pengaruhi PTS
Sumber: Antara, Selasa, 6 Juli 2010
Sunday, July 4, 2010
Pengamat: LKS Batasi Kreativitas Guru
Oleh karena itu, kata dia, para guru diharapkan tidak semata-mata mengandalkan LKS sebagai upaya untuk mengevaluasi pembelajaran, namun tetap mengandalkan kreativitas dan kemampuan yang dimilikinya. "Kami hanya bertugas untuk menyeleksi buku-buku pelajaran yang akan digunakan sekolah, kalau untuk LKS bukan wewenang BSNP untuk menyeleksinya," kata Mungin yang juga mantan Ketua BSNP tersebut. Menurut dia, BSNP menyeleksi setiap buku pelajaran berdasarkan pertimbangan kelayakan isi, penyajian, kebahasaan, dan grafik. Hal tersebut untuk mengantisipasi beredarnya buku pelajaran yang tidak sesuai. Ditanya tentang jumlah buku pelajaran yang telah diseleksi BSNP, ia mengaku jumlahnya sangat banyak, karena setiap mata pelajaran untuk setiap jenjang pendidikan berjumlah lebih dari satu buku. "Misalnya, mata pelajaran matematika untuk kelas I SD, ada lebih dari satu jenis buku dengan pengarang dan penerbit yang berbeda, demikian juga dengan buku-buku pelajaran untuk jenjang lain," kata Mungin.(KR-ZLS/M008/S026)
Sumber: Antara
Friday, July 2, 2010
China; Cara Curang Siswa Raih Bangku Kuliah
Sumber: kompas.com,02-07-2010
Thursday, July 1, 2010
Amandemen UU Sisdiknas; Visi Pendidikan Harus Diperkuat
Tidak ”legowo”
Dalam seminar tersebut juga terungkap, pemerintah terkesan tidak legowo atau berlapang dada dengan dibatalkannya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP) oleh Mahkamah Konstitusi pada 31 Maret 2010. Hal itu, antara lain, terkesan dengan disusunnya rancangan atau draf Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Perppu tersebut hingga kini tidak dibahas karena mengandung beberapa kelemahan. Selain itu, rancangan Perppu yang sudah bocor ke masyarakat juga dikhawatirkan bakal menimbulkan banyak penolakan. Pemerintah kemudian menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Thomas mengatakan, BP PTSI pada prinsipnya akan menolak jika penyelenggaraan pendidikan diseragamkan. ”Biarkan pendidikan berkembang sesuai dengan potensi dan kondisi masyarakat,” kata Thomas Suyatno. BP PTSI juga akan menolak perundang-undangan pendidikan yang etatisme atau semuanya serba negara, serta peraturan yang menghilangkan sejarah keberadaan yayasan. ”Perguruan Taman Siswa, Muhamaddiyah, dan penyelenggaraan pendidikan lainnya yang berupaya mencerdaskan bangsa sudah ada sebelum Indonesia Merdeka. Semestinya, keberadaan mereka dihargai,” kata Thomas Suyatno.
Visi pendidikan
Mantan Menteri Pendidikan Nasional Daoed Joesoef mengatakan, perlu visi pendidikan yang jelas untuk membangun bangsa ini. Saat ini terkesan pemerintah tidak mempunyai visi pendidikan dan lebih parah lagi mengidentikkan pendidikan (education) dengan persekolahan (schooling) sehingga terjadi berbagai kerancuan kebijakan. Praktisi pendidikan Dharmaningtyas mengatakan, setelah dibatalkannya UU BHP, pemerintah merasa seperti wayang kehilangan penopang atau wayang kelangan gapite. Karena semula UU BHP itu diharapkan dapat menjadi landasan hukum yang kuat untuk melakukan privatisasi pendidikan, terutama bagi Perguraun Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN). Selain itu, UU BHP juga menjadi landasan pelepasan tanggung jawab pendanaan pada sekolah-sekolah, terutama sekolah dan perguruan tinggi swasta. ”Barangkali karena keinginan untuk tetap menghidupkan roh UU BHP itulah yang membuat pemerintah terus berupaya mencari legitimasi demi tersusunnya perundang-undangan baru sebagai pengganti UU BHP,” ujarnya. (THY)
Sumber: Kompas, 30-06-2010
Wednesday, June 30, 2010
Mahalnya Kampus Kita
Undang-undang
Dengan munculnya undang-undang tersebut, dengan alasan antara lain biaya pendidikan yang tinggi, juga mensyaratkan calon mahasiswa baru di PTN pun membayar relatif mahal. Biaya masuk PTN pun umumnya sudah mencapai puluhan juta rupiah, sementara biaya per semester umumnya masih di bawah Rp 10 juta untuk fakultas-fakultas tertentu. Biaya pendidikan perguruan tinggi itu seiring dengan berjalannya waktu terasa semakin mahal. Sebuah perguruan tinggi di Bandung, misalnya, dua sampai tiga tahun lalu mensyaratkan uang masuk wajib Rp 35 juta dan sekarang jumlah itu meningkat menjadi Rp 45 juta. Itu pun perguruan tinggi tersebut masih ”menyediakan peluang” untuk calon mahasiswa baru memberikan sumbangan sukarela. Hal serupa juga berlaku pada beberapa PTN lainnya di sejumlah
Jalur PMDK yang mahal
Diterima di PTN melalui jalur PMDK (penelusuran minat dan kemampuan) sudah pasti melegakan sekaligus membanggakan. Sebab, lewat jalur ini, para mahasiswa tidak perlu bersaing dengan ribuan calon mahasiswa lainnya untuk memperebutkan kursi di salah satu jurusan incaran. Namun, ini bukan berarti mahasiswa yang diterima melalui jalur PMDK bisa melenggang santai, tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Mereka tetap harus membayar sejumlah biaya yang nominalnya ”lumayan” besar. Di jurusan kriminologi sebuah PTN di Jakarta, misalnya, seorang mahasiswa harus membayar uang pangkal Rp 15 juta. Jumlah tersebut sudah termasuk uang semester pertama sebesar Rp 5 juta. Biaya bisa semakin tinggi, tergantung dari jurusan yang mereka ambil. Sementara itu, di jurusan sastra Inggris PTN yang sama, mahasiswa jalur PMDK harus membayar uang pangkal Rp 10 juta. Biaya tersebut sudah termasuk uang biaya semester pertama, sebesar Rp 5 juta. Kalau ditambah biaya administrasi, jaket almamater, iuran bus, dan lain-lain, jumlahnya menjadi Rp 10,7 juta. Untuk jurusan ilmu pengetahuan alam (IPA), seperti fakultas teknik, jumlah uang pangkal dan biaya per semesternya lebih besar lagi.
Mencicil
Memang sebagian PTN menyediakan sistem mencicil bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Namun, apabila mereka tidak bisa melunasi cicilan tepat waktu, ada biaya penalti yang harus dibayarkan sebesar 50 persen dari total biaya. Hal itu bukannya meringankan, tetapi malah makin memberatkan calon mahasiswa. Bagi mahasiswa yang masuk kategori tidak mampu, PTN juga menyediakan semacam prosedur keringanan biaya. Namun, fakta kerap kali berbicara lain. Seorang mahasiswa, anak seorang guru SD di Jakarta, misalnya, terpaksa gigit jari karena permohonan keringanan biaya yang diajukannya sebanyak tiga kali sekalipun tidak membawa hasil sama sekali. Padahal, untuk mengajukan permohonan keringanan tersebut, ada syarat yang mengharuskan mahasiswa bersangkutan menyertakan foto kondisi rumah yang ditinggali, ditambah
Sumber: Kompas
Dilarang, Tes Masuk SD Tetap saja Jalan!
Nih, Pasal yang Melarang Tes
Tidak ada alasan bagi penyelenggara pendidikan tingkat sekolah dasar (SD) atau sederajat untuk menggelar tes masuk bagi calon siswanya. Peraturan Pemerintah (PP) No 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan secara jelas dan tegas menyebutkan hal itu. Demikian ditegaskan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendiknas RI Prof Suyanto kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (29/6/2010), terkait ramainya persoalan tes masuk SD pada penerimaan siswa baru tahun ajaran 2010/2010 ini. Berdasarkan aturan yang dikeluarkan pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah (PP) No 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, hanya pertimbangan usia yang perlu dijadikan dasar penerimaan masuk sekolah bagi siswa SD, bukan tes kemampuan akademik. PP No 17 Tahun 2010, kata Suyanto, terutama pasal 69 ayat 4 dan 5, yang mengatur penerimaan peserta didik tingkat SD/MI atau bentuk lain yang sederajat. Pasal 4 menyebutkan, SD/MI atau bentuk lain yang sederajat wajib menerima warga negara berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 12 (dua belas) tahun sebagai peserta didik hingga dengan batas daya tampungnya. Sementara pasal 5 menyatakan; penerimaan peserta didik kelas 1 (satu) SD/MI atau bentuk lain yang sederajat tidak didasarkan pada hasil tes kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, atau bentuk tes lain. "Jadi jelas, bahwa pemerintah (
Sumber: Kompas.com
Sunday, June 20, 2010
Pusat Berwenang Diskualifikasi Peserta SNMPTN
Namun, kata dia, pihaknya belum berani menyimpulkan secara pasti keterlibatan puluhan peserta SNMPTN itu, sebab kasus itu masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. "Yang jelas, kami sudah mengantongi identitas mereka dan sudah kami laporkan ke panitia SNMPTN pusat. keputusan selanjutnya bukan wewenang panitia lokal, tetapi ada di tangan pusat," katanya. Ia mengatakan kemungkinan besar para peserta yang diduga terlibat tersebut akan didiskualifikasi dari SNMPTN, jika memang terbukti melakukan kecurangan saat penyelenggaraan ujian. "Nantinya, kami juga diundang dalam rapat pleno panitia SNMPTN untuk membahas evaluasi penyelenggaraan SNMPTN, keputusan pastinya tunggu tanggal 17 Juli 2010 saat pengumuman hasil SNMPTN," katanya. Ditanya indikator kelulusan siswa dalam SNMPTN, ia mengatakan hasil penyelenggaraan seluruh materi yang diujikan akan diakumulasi, kalau tidak ikut salah satu materi, peluang lulus tentu tipis. "Apabila ada peserta yang tidak ikut ujian salah satu materi yang diujikan saja, peluang untuk lulus menjadi lebih berat, apalagi jika peserta terbukti melakukan kecurangan," kata Supriadi.
Sebelumnya diwartakan, Panitia Lokal 42 SNMPTN Semarang pada Rabu (16/6) menemukan satu peserta dari Kalimantan Barat yang melakukan kecurangan dengan menyembunyikan ponsel di balik pakaiannya. Namun, saat itu panitia tidak mengamankan pelaku dan hanya mengamankan barang bukti berupa ponsel yang dilengkapi "headset" untuk keperluan pendalaman tindak kecurangan tersebut. Kejadian itu terulang pada hari kedua (17/6) SNMPTN dengan pelaku berjumlah dua orang, masing-masing dari Indramayu dan
Sumber: Antara
Saturday, June 12, 2010
Guru Bahasa Inggris; Miskin Ide? Tengoklah Kedua Situs Ini...
Apakah Anda seorang guru Bahasa Inggris yang akan mengajar, tetapi belum menemukan ide dan contoh-contoh kegiatan yang bisa Anda gunakan di kelas? Dua situs berikut ini mungkin bisa memberikan solusi. Pada zaman melek internet seperti saat ini, akses terhadap materi pengajaran Bahasa Inggris menjadi sangat luas. Alhasil, semua orang dapat belajar apa pun, kapan pun, dan di mana pun, termasuk melalui dua situs berikut ini:
How To Teach English atau h2te
Situs h2te.depdiknas.go.id/ merupakan salah satu model baru tentang cara terkini belajar dan membelajarkan para siswa yang dikhususkan bagi para guru Bahasa Inggris. Model pembelajaran ini dikembangkan atas kerja sama British Council (BC) dengan Pusat Teknologi dan Komputer (Pustekkom) Kementerian Pendidikan Nasional RI. Beberapa manfaat yang akan Anda dapatkan di sini, antara lain:
· Lesson plans yang telah disesuaikan dengan kurikulum pengajaran Bahasa Inggris di seluruh Indonesia mulai tingkat SD sampai SMA/SMK.
· Video yang merupakan koleksi video guru-guru di beberapa negara Asia yang memberikan inspirasi tentang classsroom management, teacher-student interaction, speaking activities, dan interactive games.
· News yang akan memberikan bermacam informasi terbaru di dunia pengajaran Bahasa Inggris, pelatihan, bahkan konferensi-konferensi yang bisa diikuti oleh para guru.
· Articles, yaitu kumpulan naskah artikel berisi tema-tema metodologi pengajaran Bahasa Inggris.
· Link, yang merupakan tautan ke berbagai sumber english language teaching (ELT) yang tentu Anda butuhkan.
Teaching English
Tak ubahnya How To Teach English atau h2te, situs www.teachingenglish.org.uk ini memuat banyak konten pembelajaran menarik. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari situs hasil kerja sama British Council (BC) dan BBC ini antara lain:
· Koleksi bahan pengajaran seperti lesson plan dan worksheet dari BC, BBC, dan lembaga-lembaga lainnya di Inggris.
· Koleksi-koleksi artikel tentang bermacam metodologi mengajar, wacana ELT, dan tips mengelola kelas.
· Forum diskusi yang bisa diiiktui oleh para guru Bahasa Inggris dari seluruh penjuru dunia.
· Berita dan informasi terkait pengembangan karier, pelatihan, dan seminar juga bisa menjadi bekal wawasan baru untuk Anda.
Sumber: Kompas.com
Friday, June 11, 2010
Beasiswa Luar Negeri; Dibuka, 350 Beasiswa ADS ke Australia!
Beasiswa Pembangunan
Pegawai negeri sipil tidak dapat melamar di kategori "Open". Beasiswa disediakan untuk program studi master dan doktor secara penuh waktu di berbagai institusi perguruan tinggi di
Sumber: Kompas
Thursday, June 10, 2010
Jangan Paksa Anak Belajar Terus, Bisa Stres
Sumber: antara
Guru Didistribusi Ulang
Otonomi jadi kendala
Di tempat yang sama, Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat menyatakan, kendala untuk redistribusi guru adalah adanya otonomi daerah. ”Meskipun menterinya setuju adanya mutasi, kewenangan memindahkan guru ada di tangan bupati. Hambatan lain, belum tentu gurunya juga mau dipindahkan. Oleh karena itu, solusi ini masih akan dibicarakan lebih lanjut lagi,” kata Yopie. Sementara Agus Martowardojo mengatakan, alokasi anggaran pendidikan di APBN Perubahan 2010 dibandingkan dengan APBN 2010 meningkat sampai Rp 15 triliun. Padahal, sebagian besar alokasi anggaran tersebut digunakan untuk membayar gaji dan tunjangan guru. ”Karena adanya ketimpangan jumlah guru antara satu daerah dan daerah lain, kami harus mencari solusi bagaimana memaksimalkan dana tersebut sehingga pemanfaatannya merata secara nasional,” ujar Agus. (har)
Sumber: Kompas
Wednesday, June 2, 2010
Supaya Anak Tak Stres Saat Ujian
Berbagai persiapan dilakukan para murid saat akan menghadapi ujian kenaikan kelas. Tidak sedikit anak stres jika menghadapi ulangan, tes, atau ujian di sekolah. Supaya anak tak mengalami stres berlebihan, peran orang tua sangat dibutuhkan . Anak akan makin stres jika orang tua memberikan target tertentu yang di luar batas kemampuan sang buah hati. Stres merupakan kondisi psikis yang disebabkan berbagai perasaan negatif terhadap suatu seperti rasa takut, khawatir, cemas, tertekan, serta tak aman. Di sinilah peran orang tua sangat dibutuhkan. Sebaiknya orang tua duduk bersama anak serta menemaninya belajar. Langkah ini diyakini bisa meningkatkan kepercayaan dirinya anak saat ujian. Tak hanya menemani, orang tua juga harus bisa memotivasi si buah hati. Orang tua juga diharapkan mampu menularkan pikiran positif dan menjauhi pikiran negatif yang membuatnya menjadi lebih stres. Tanamkan pada anak untuk tidak pernah memikirkan tentang kegagalan. Sebab jika berpikir gagal, maka beban akan seperti berat sekali. Anak juga jangan terus-terusan untuk belajar tanpa diberi kesempatan untuk bermain. Sebaiknya orangtua mampu mengatur jadwal antara bermain dan belajar anak. Jangan lupakan pula untuk selalu mendengarkan apa yang diinginkan dan diharapkan oleh anaknya. Psikolog, Eli Risman, mengungkapkan peran orang tua sangat besar dalam membentuk tingkat stres anak. Oleh karena itu, orang tua diharapkan tidak memaksakan keinginan mereka ke anak-anaknya. Alhasil anak diporsir untuk belajar tanpa menimkati masa anak-anaknya. Sementara untuk menghilangkan deg-degan saat akan ujian, Eli Risman menyarankan agar anak-anak menarik napas panjang sebelum masuk ruangan. Cara ini diyakini bisa menghilangkan rasa kurang percaya diri dan stres yang bisa mengganggu dalam mengerjakan ujian. Dengan mengikuti tips tersebut di atas, orangtua bisa membantu anak dalam menghadapi ujian dengan baik. Anak juga akan merasa lebih tenang jika mendapat dukungan dari orangtuanya. Jangan sampai stres yang berlebihan membuat anak gagal dalam menghadapi ujian.(JUM)
Sumber: Liputan6.com