SELAMAT DATANG DI ALUMNI SMPN 1 KEDUNGADEM

Wednesday, March 31, 2010

Delapan Belas Siswa Pegang Kunci Jawaban

Noda hitam mewarnai hari kedua pelaksanaan ujian nasional (unas) tingkat SMP/MTs di Bojonegoro kemarin (30/3). Delapan belas siswa peserta ujian di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Islamiyah Balen memegang kunci jawaban tes. Belum diketahui pasti apakah kunci jawaban itu sesuai dengan materi pertanyaan atau tidak. ''Ini (kasus) diketahui setelah siswi satu ruang sudah menandai dalam lembar jawaban ujian nasional (LJUN). Padahal, soal belum dibagikan,'' kata pengawas ruang yang enggan namanya dikorankan kepada wartawan koran ini. Dia mendapati siswi membawa kertas berisi kunci jawaban itu di ruang 92. Karena curiga, gerak-gerik siswi tersebut terus diamati. Ternyata, peserta unas ini menyimpan selembar kertas di balik roknya. Beberapa saat kemudian, kertas itu jatuh. Merasa punya bukti kuat, pengawas lalu datang mendekati siswi tersebut. Selanjutnya, siswi itu ditanyai. Namun, dia sempat mengelak. Pengawas lalu terus menanyai dia hingga akhirnya peserta unas ini mengaku memiliki sobekan kertas. Kasus ini kemudian dilaporkan kepada tim pemantau independen (TPI) dari Unigoro Bojonegoro. Selanjutnya, pengawas kelas dan TPI menanyakan pada semua siswa apakah ada di antara mereka membawa sobekan kertas berisi jawaban soal. Awalnya, siswa-siswa di ruang tersebut tak beraksi. Pengawas dan petugas TPI lalu mengancam bakal memberikan penilaian cacat hukum terhadap unas di ruang tersebut. Sehingga, peserta unas bakal dinyatakan tidak lulus.

Ancaman itu membuat sebagian besar siswa di ruang tersebut takut. Satu per satu siswa memilih menyerahkan sobekan kertas yang dibawanya. Dari data yang ada, 17 siswa menyusul menyerahkan sobekan kertas. Sehingga, total ada 18 siswa yang menyerahkan sobekan kertas. Padahal, satu ruang hanya berisi 20 peserta unas. Sejumlah TPI di sekolah tersebut enggan memberikan keterangan saat dikonfirmasi. Mereka beralasan masalah tersebut sudah dilaporkan kepada pengawas dari Polsek Balen. Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Balen AKP Susilo Teguh Priyono mengatakan, atas temuan ini pihak kepolisian melakukan penyelidikan. Pihaknya sudah mengamankan cuilan kertas yang diduga kunci jawaban tersebut. ''Ini masih akan terus diselidiki siapa yang menyebarkan karena hal ini meresahkan siswa. Selain itu, akan dicari kebenarannya apakah itu kunci asli atau palsu,'' ujarnya. Berdasar keterangan yang dikumpulkan kepolisian, lanjut dia, pengawas menemukan 18 lembar kertas jawaban. Dalam sobekan kertas itu, berisi angka 1 hingga 50, sesuai jumlah soal mata pelajaran bahasa Inggris. Dalam kertas tersebut ada huruf a, b, c, d, dan e yang diartikan sebagai jawaban soal. Barang bukti berupa sobekan jawaban itu diamankan Polsek Balen. Polisi berencana memintai keterangan siswa yang kedapatan membawa lembar jawaban tersebut. Dikonfirmasi terpisah, Kepala MTs Islamiyah Balen Hisbulloh menyayangkan sikap anak didiknya tersebut. Menurut dia, pihak madrasah tidak pernah menganjurkan mereka berbuat curang. Pihaknya berencana melakukan pembinaan terhadap siswa sebelum unas berakhir. ''Agar siswa tidak berbuat seperti hari ini (kemarin, Red). Selain itu, ini terjadi di satu ruang saja di antara delapan ruang yang ada,'' jelasnya.

Sementara itu, Disdik Bojonegoro berjanji bakal menindak tegas pihak yang telah mencederai unas. Kabid SMP, SMA, SMK Disdik Bojonegoro Hanafi menyatakan telah berkoordinasi dengan pihak sekolah dan kantor kementerian agama setempat. ''Kalau sudah ditangani kepolisian, kita sudah menyerahkan sepenuhnya penanganannya dengan tegas. Tapi biarkan diselidiki dulu kebenarannya,'' kata mantan Kepala SMAN Tambakrejo ini. Dalam laporan yang diterima Hanafi, pihak madrasah tidak mengetahui asal mula kertas contekan yang dibawa siswa. Sementara itu, siswa SMPLB yang mengikuti unas menggunakan lembar jawaban manual. Materi ujian dibuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jatim. Pengoreksiannya juga tidak dilakukan melalui komputer. ''Lembar jawaban yang digunakan siswa SLB berbeda dengan sekolah umum. Kalau umum menggunakan lembar jawaban komputer, siswa SLB menggunakan manual,'' kata Supri, kepala SLB B Putra Harapan saat ditemui wartawan koran ini di kantornya kemarin. Dia menuturkan, ada 40 soal yang dikerjakan peserta unas jenjang SMPLB. Rinciannya, 35 soal berupa pilihan ganda dan lima soal isian. Pada unas hari kedua kemarin, dua pelajar SMPLB B (tuna rungu) Putra Harapan mengerjakan ujian mata pelajaran bahasa Inggris. Keduanya Ali Rifai dan Ipung Candra Wijaya. ''Harapannya, kelulusan tahun ini bisa menyamai tahun lalu yang lulus 100 persen,'' harapnya. Selain dua siswa SMPLB B Putra Harapan, unas juga diikuti 24 siswa SMPLB lainnya di Bojonegoro. Mereka di antaranya berasal dari SMPLB A (tuna netra), C (tuna grahita), dan D (daksa) Bakti Mulya Sugihwaras. ''Dari SMPLB Muhammadiyah Padangan untuk tuna grahita, SMPLB Tut Wuri Handayani Kapas, dan SMPLB PKK Sumberrejo yang masuk B dan C,'' kata Ninik Tri Pudjiastuti, ketua MKKS Pendidikan Luar Biasa (PLB) saat ditemui wartawan koran ini.

Sakit DBD, Unas Di Puskesmas

Seorang siswi di Lamongan mengerjakan ujian nasional (unas) tingkat SMP di Pukesmas Sukodadi. Dia bernama Una Listya, siswi MTs Ma'arif Kecamatan Sukodadi. Listya mengerjakan soal di puskesmas tersebut karena menjalani rawat inap akibat terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD). Selama mengerjakan unas, dia diawasi seorang pengawas dan orang tuanya. ''Sejak kemarin (hari pertama unas SMP/MTs Senin lalu, Red) anak saya mengerjakan unas di puskesmas ini. Kemungkinan akan terus mengerjakan unas di sini (puskesmas) sampai selesai nanti karena dokter belum bisa memastikan pulangnya anak saya ini,'' kata Paijo, ayah dari siswi tersebut kemarin (30/3). Sementara itu, Kabid Dikmenumjur Dinas Pendidikan Lamongan Muad menyatakan, jumlah peserta unas yang tidak hadir pada hari pertama unas Senin lalu mencapai 116 siswa. Rinciannya, 81 siswa SMP dan 35 murid MTs. Dari jumlah siswa absen itu, 112 siswa di antaranya drop out (DO). Sementara tiga siswa lainnya sakit dan satu siswa belum diketahui alasannya. ''Pada hari kedua ini diperkirakan yang tidak hadir hampir sama, karena sampai saat ini masih dihimpun,'' ujarnya. Seperti diberitakan, ada 21.129 siswa yang tercatat sebagai peserta unas tingkat SMP/MTs di Lamongan tahun ini. Mereka terdiri atas 13.027 siswa SMP, 8 siswa SMPLB, dan 8.881 siswa MTs.

Sumber: Radar Bojonegoro

Saturday, March 27, 2010

Enam Pelajar Ikuti Ujian Susulan

BOJONEGORO - Dua pelajar kelas tiga SMA yang gagal menjalani ujian nasional (unas) mulai 22 Maret lalu, dipastikan mengikuti ujian susulan. Unas susulan tersebut dihelat 29 Maret sampai 5 April mendatang. Dua pelajar itu masing-masing berinisial Ned asal salah satu SMA di Kecamatan Baureno dan Yul, 19, pelajar salah satu SMA di Kecamatan Sumberrejo. Keduanya tersangkut kasus pengeroyokan beratribut perguruan silat. Ned sudah divonis Pengadilan Negeri (PN) Bojonegoro dengan hukuman satu tahun pidana penjara. Dia kini mendekam di tahanan lembaga pemasyarakatan (lapas) setempat. Sementara Yul mendekam di tahanan Mapolsek Sumberrejo. Kabid SMP, SMA, dan SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro Hanafi mengatakan, selain dua pelajar itu, ada empat siswa lain yang mengikuti unas susulan. Mereka tak mengikuti unas karena sakit. Hanafi tidak menyebut identitas lengkap empat pelajar tersebut. Dia hanya menyebut dua siswa di antaranya berasal dari MAN 2 Bojonegoro. Sementara satu pelajar lainnya dari SMA Muhammadiyah Simbatan, Kecamatan Kanor dan SMA 2 Muhammadiyah Sumberrejo. ''Pelaksanaan ujian susulan tidak ada ubahnya dengan unas, sebab juga dijaga secara ketat oleh pengawas yang ditunjuk," katanya kemarin (26/3). Hanafi menjelaskan, secara umum ada 97 peserta unas tidak mengikuti ujian tersebut. Dari jumlah itu, hanya enam siswa yang bisa mengikuti unas susulan. Sementara 91 pelajar lainnya dipastikan tidak bisa mengikuti unas susulan karena tidak memberikan keterangan atas ketidakhadiran mereka saat unas lalu. Dia menambahkan, bagi dua siswa yang berurusan dengan hukum, keduanya akan menjalani unas susulan di lapas setempat. Sementara dua siswa MAN 2 Bojonegoro menjalani unas susulan di madrasah setempat. Sementara dua siswa lainnya, menjalani unas secara bareng di wilayah Kecamatan Sumberrejo. Seperti diberitakan, unas tahun ini diikuti 4.896 pelajar SMA, 3.093 murid MA dan 4.080 siswa SMK. (rij)

Sumber: Radar Bojonegoro

Wednesday, March 24, 2010

Dalam Ujian Nasional SMP Libatkan 2.098 Pengawas

BOJONEGORO - Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro menyiapkan 2.098 pengawas dalam pelaksanaan ujian nasional (Unas) jenjang SMP yang berlangsung pada 29 Maret hingga 1 April 2010. Kabid SMP, SMA, SMK Disdik Bojonegoro Hanafi mengungkapkan, selain pengawas dari instansinya, pihaknya juga melibatkan pengawas independen dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan persatuan perguruan tinggi swasta di bawah koordinasi Universitas Bojonegoro (Unigoro). "Pengawas disdik akan mengawasi pelaksanaan unas di 154 lembaga. Dengan teknis pengawasan silang murni antarsekolah penyelenggara," ujarnya kepada wartawan koran ini, kemarin (24/3). Hanafi menjelaskan, pengawas ujian dilarang membawa telepon genggam (HP) dan mondar mandir di ruangan kelas saat siswa sedang mengerjakan soal-soal unas. Jika ada pengawas yang ketahuan mondar mandir di kelas, akan dikenai sanksi sesuai tingkat pelanggarannya. Total peserta unas SMP adalah 19.350 siswa, yang terdiri dari SMP negeri swasta 12.576 dan MTs 6.774 siswa, baik negeri dan swasta. Pria yang tinggal di Kecamatan Sumberejo ini menambahkan, kemarin petugas disdik, didampingi anggota Polres Bojonegoro, mengambil naskah ujian di Disdik Jawa Timur. "Selanjutnya besok (hari ini, Red) akan dilakukan pemilihan dan pemilahan soal-soal unas untuk kemudian didistribusikan ke masing-masing polsek pada Sabtu (27/3) nanti," ujar mantan kepala SMAN Tambakrejo itu.

Ditanya tentang mekanisme ujian susulan bagi siswa SMA yang menurut rencana dimulai Senin (29/3) mendatang, Hanafi memastikan hal itu tak akan mengganggu jalannya unas SMP. Sebab, pelaksanaan ujian susulan langsung diserahkan kepada masing-masing subrayon. "Kita masih belum bisa memastikan berapa siswa yang akan mengikuti ujian susulan. Coba ditunggu hingga Jumat (26/3) besok. Tetapi, disdik sudah siap, besok (hari ini, Red) akan mengambil soal ujian susulan ke Disdik Jatim," paparnya. Sementara itu, Polres Bojonegoro juga siap untuk mengamankan pelaksanaan unas SMP. "Sama seperti unas SMA, pengamanan dilakukan mulai pengambilan naskah hingga distribusi ke masing-masing polsek dan sekolah," terang Kabag Bina Mitra Polres Kompol Suparman. (tis/fiq)

Sumber: Radar Bojonegoro

Monday, March 22, 2010

Prediksi Soal Ujian Nasional 2010

Pelaksanaan Ujian Nasional 2010 (UN 2010) sekolah dipercepat menjadi minggu ke-3 Maret 2010. Informasi pelaksanaan UN SMP-SMA 2010 didasarkan Peraturan Menteri (Permen) Pendidikan Nasional No 74 dan 75 tahun 2009 tentang UASBN SD/MI serta Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMK Tahun Pelajaran 2009/2010. Peraturan ini ditandatangani Menteri Pendidikan Nasional Prof. Bambang Sudibyo pada 13 Oktober 2009, seminggu sebelum diganti dengan Mendiknas Prof. Muh Nuh Kabinet Indonesia Bersatu II.

Jadwal Ujian Nasional 2010 ini lebih cepat dari UN yang biasanya berlangsung pertengahan April. Hal ini disebabkan UN 2010 akan dilaksanakan 2 kali yakni terdiri dari UN utama dan UN ulangan. Siswa yang tidak lulus pada UN utama, bisa mengulang pada UN tahap kedua (enak dong..diberi kesempatan 2 kali).. UN ulangan dilaksanakan setelah pengumuman UN utama atau tepatnya 8 minggu setelah pelaksanaan UN utama. Berikut periode pelaksanaan Ujian Nasional 2010 :

* Tingkat SMA/MA, SMALB, dan SMK :

  • UN Utama : 22 – 26 Maret 2010
  • UN Ulangan : 10 – 14 Mei 2010

* Tingkat SMP/MTs dan SMPLB :

  • UN Utama : 29 Maret – 1 April 2010
  • UN Ulangan :7 – 20 Mei 2010

* Tingkat SD/MI :

  • UN Utama : 4 – 6 Mei 2010

Standar Kelulusan UN 2010

Standar kelulusan UN 2010 sebenarnya sama dengan UN tahun 2009 yakni peserta UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK tahun 2010 dinyatakan lulus jika:

  • memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.
  • Khusus untuk SMK, nilai mata pelajaran praktik kejuruan minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung rata-rata UN.

Sebagai persiapan adik-adik dalam menghadapi UNAS 2010, silahkan download soal-soal ujian nasional terbaru dibawah ini.

Download soal ujian nasional terbaru 2010

Download Soal UN SD Terbaru

- Soal UN SD Lengkap

Download Soal UN SMP Terbaru

- Soal UN SMP Matematika
- Un SMP B. Indonesia
- Soal UN SMP IPA
- Soal UN SMP IPS
- Soal UN SMP B. Inggris
- Soal UN SMP PPKN

Download Soal UN SMA Terbaru

- Soal UN SMA B. Indonesia
- Soal UN SMA B. Inggris
- Soal UN SMA Biologi
- Soal UN SMA Matematika IPS
- Soal UN SMA Ekonomi
- Soal UN SMA Anthropologi
- Soal UN SMA Geografi
- Soal Un SMA Fisika
- Soal UN SMA Matematika IPA
- Soal UN SMA Kimia
- Soal UN SMA Tata Negara
- Soal UN SMA Sosiologi

Selamat belajar dengan sungguh-sungguh. Semoga Sukses dengan prestasi gemilang..***

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Referensi :

  • Permendiknas 75 tahun 2009
  • Permendiknas 74 tahun 2009
  • Perubahan Jadwal UN 2010


Friday, March 19, 2010

Unas, Guru Mapel Dilarang di Sekolah

TUBAN - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Tuban melarang guru mata pelajaran (mapel) berada di sekolah. Larangan itu berlaku saat mapel yang diajarkan guru tersebut diujikan dalam unas SMA sederajat yang dimulai Senin (22/3) lusa. ''Jika itu dilakukan (berada di sekolah), ada sanksinya,'' kata Kasi Kurikulum SMP/SMA Disdikpora Tuban Sri Yuliasih kepada wartawan koran ini. Namun, dia tidak menyebutkan secara detail sanksi yang dimaksud. ''Sanksinya sesuai dengan kriteria-kriteria,'' imbuh dia. Larangan itu, kata Yuli, dimaksudkan agar tidak ada kebocoran dalam unas nanti. ''Untuk antipasti itu, guru mapel tidak kami ikutkan untuk menjadi pengawas unas,'' tutur dia. Menurut Yuli, sesuai dengan juknis, peserta unas dilarang membawa kalkultaor ataupun handphone saat pelaksanaan ujian. Larangan tersebut diberlakukan untuk menghindari adanya jawaban via SMS. Sementara itu, naskah soal unas mulai hari ini akan didistribusikan ke masing-masing polsek jajaran. Sesampai di polsek jajaran, naskah itu kembali disimpan dan dijaga ketat petugas keamanan. Sesaat sebelum pelaksanaan, naskah baru didistribusikan ke tempat pelaksanaan ujian. Seperti diberitakan, tahun ini ada 3.104 siswa SMA negeri/swasta, 2.113 siswa MA negeri/swasta, dan 2.767 siswa SMK negeri/swasta yang mengikuti unas. (zak)
Sumber: Radar Bojonegoro

Tuesday, March 16, 2010

Pengamanan Soal Unas Berlapis


Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro bakal melakukan pengamanan berlapis terhadap naskah ujian nasional (unas) siswa SMA sederajat. Pengamanan berlapis dilakukan untuk menghindari terjadinya kebocoran naskah unas yang dilaksanakan 22 Maret mendatang. ''Pengambilan soal akan dilaksanakan pada Kamis (18/3) mendatang di Kanwil Jatim. Dari Bojonegoro langsung mendapat pengawalan dari petugas kepolisian setempat,'' kata Hanafi, kabid SMP, SMA, SMK Disdik Bojonegoro kepada wartawan koran ini kemarin (15/3). Dia menuturkan, Rabu (17/3) besok akan dilakukan koordinasi antara polres se-Jatim dengan Polda Jatim. Selain meminta pengawalan dari pihak kepolisian, lanjut Hanafi, disdik juga memasang personel untuk ikut pengamanan. Mereka dilibatkan mulai pengambilan naskah unas di provinsi hingga ke tingkat unit pelaksana teknis daerah (UPTD) di masing-masing kecamatan. Pria yang tinggal di Sumberejo ini menjelaskan, pengamanan tak hanya dilakukan saat pengambil naskah. Juga, saat naskah diletakkan di polres setempat hingga dilakukan distribusi ke masing-masing sekolah. Sementara itu, subsidi anggaran unas yang berasal dari Kementerian Pendidikan Nasional belum pasti waktu pencairannya. ''Mudah-mudahan sebelum unas digelar Senin mendatang, sudah bisa diterima (anggaran unas) penyelenggara,'' tutur mantan kepala SMA PGRI Sumberrejo ini. Nominal anggaran per siswa mengalami penurunan di bandingkan tahun ajaran lalu. Pada 2008/2009 anggaran SMP, MTs, dan SMK Rp 25 ribu per siswa. Sementara masing-masing siswa SMA dan MA mendapatkan subsidi Rp 30 ribu. Tahun ini, biaya subsidi per siswa SMP sederajat dan SMK Rp 20 ribu, dan Rp 24 ribu bagi setiap siswa SMA dan MA. (tis)

Sumber: Radar Bojonegoro

Monday, March 15, 2010

Bawa HP Saat UN Dinyatakan Tak Lulus

Para murid sekolah menengah pertama dan atas dilarang membawa handphone dan curang ketika Ujian Nasional (UN). "Jika kedapatan membawa HP dan melakukan kecurangan, siswa tersebut langsung dinyatakan tidak lulus," kata Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Riau Arifin Nasir di Tanjungpinang, Sabtu (13/3). Arifin mengatakan sanksi yang diberikan untuk siswa-siswi yang melanggar aturan itu sangat tegas dan tidak akan diberikan toleransi. "Mereka dinyatakan tidak lulus dan bisa mengikuti ujian susulan dikemudian hari," ujarnya. Oleh karena itu, ia berharap para siswa mempersiapkan diri menghadapi UN dan tak melakukan kecurangan. Lebih jaub Arifin mengatakan, target kelulusan UN pada 2010 di Riau diharapkan meningkat dari tahun 2009 dan dapat mencapai 90 persen. "Melihat persiapan yang dilakukan siswa-siswi dan sekolah saat ini kami yakin bisa mencapai target 90 persen itu," ujarnya. Ia menambahkan dalam ujian percobaan dua kali menunjukkan hasil memuaskan. Secara khusus dia berharap tingkat kelulusan UN di Kabupaten Lingga yang pada 2009 hanya mencapai 17,88 persen bisa mencapai 60 persen pada tahun 2010. Dia mengatakan, UN untuk tingkat SMA sederajat akn dimulai pada tanggal 22 Maret 2010 dan untuk tingkat SMP sederajat pada tanggal 29 Maret 2010.(JUM/Ant)
Sumber: Liputan6.Com

Followers